Keputusan Shin Tae Yong tidak memanggil Marselino Ferdinan ke Timnas Indonesia dinilai membuat lubang besar di lini tengah yang belum tertutupi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat sepak bola nasional Mohamad Kusnaeni. Saat ini, dari sembilan pemain tengah yang dipanggil, tidak ada yang berkarakter seperti Marselino.
“Kalau menurut saya yang agak repot itu posisinya Marselino. Dia itu tipikalnya di Timnas sekarang tidak ada. Karakternya Marselino sekarang, di Timnas tidak ada [pemain] yang sama,” kata Kusnaeni.
“Marselino punya teknik bagus, punya visi bagus, kemudian punya kemampuan mengontrol irama permainan. Itu yang di Timnas senior sekarang tidak ada sosoknya,” ucapnya pada Rabu (6/9) malam.
Ricky Kambuaya, dalam pandangan lelaki yang biasa disapa Bung Kus ini, tidak sama dengan Marselino. Tipikal mainnya jauh berbeda. Ricky dinilai hampir mirip dengan Marc Klok.
Kedua pemain ini bertipikal gelandang box to box. Adapun karakter Rachmat Irianto lebih klasik lagi. Putra legenda Persebaya dan Timnas, Bejo Sugiantoro ini sama sekali bukan pengatur serangan.
“Kalau yang mendekati …,” ucap Kusnaeni dengan kalimat terpotong, seperti kesulitan mencari sosok gelandang yang sepadan untuk dikomparasi dengan Marselino Ferdinan.
“Marc Klok beda banget gayanya. Begitu juga dengan Irianto. Jadi bisa dibilang kalau yang sedikit terganggu itu di lini tengah, karena Shin lebih fokus di tim U-23,” katanya menyimpulkan.
Marselino memang punya peran makin vital di skuad Garuda. Pemain 18 tahun ini sudah memiliki 14 caps sejak debut dalam laga uji coba melawan Timor Leste di Bali pada 27 Januari 2022.
Salah satu kematangan aksi Marselino terlihat dalam laga uji coba melawan Argentina. Ketika itu pemain KMSK Deinze ini tampil percaya diri dan beberapa kali bisa melewati adangan pemain La Albiceleste.
Pada sepekan mendatang, Marselino akan memperkuat Timnas Indonesia U-23 menjalani laga Kualifikasi Piala Asia U-23 melawan Taiwan dan Turkmenistan.
[Gambas:Video CNN]
(abs/ptr)
Sumber: www.cnnindonesia.com
