Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengungkapkan hasil mediasi yang dilakukan antara PP PBVSI dengan Rivan Nurmulki pada Senin (11/9).
Dito menjelaskan bahwa PP PBVSI dan Rivan menyepakati sejumlah poin dalam pertemuan tersebut. Salah satu poin utama adalah tata cara komunikasi yang perlub diperbaiki.
“Kemarin hasil pertemuan PBVSI sepakat untuk memperbaiki tata cara komunikasi kepada stakeholder di cabor voli, termasuk kepada publik. Jadi baik ke pemerintah Kemenpora, maupun kepada atletnya,” tutur Dito kepada media, Selasa (12/9).
Dito lalu mengungkapkan poin penting lainnya dalam kesepakatan mediasi tersebut. Hal itu adalah kesepakatan bahwa proses sidang etik tidak akan mematikan karier Rivan.
“PBVSI, hasil kemarin itu sepakat untuk tidak membahas masalah Rivan kepada masyarakat karena ada sidang etik yang akan dilaksanakan.”
“PBVSI sepakat bahwa hasil sidang etik nanti tidak akan mematikan karier rivan. Karena kemarin saya menangkap dari seluruh yang hadir, para petinggi PBVSI, pendapatnya sama, Rivan adalah aset untuk voli Indonesia,” ujar Menpora.
Dito lalu menyebut bahwa polemik pemanggilan Rivan ke Timnas Voli Indonesia tidak lagi bakal diperpanjang.
“PBVSI dan rivan sepakat bahwa polemik pemanggilan ke timnas tidak perlu dilanjutkan karena kewenangan pemanggilan pemain berada di tangan pelatih. Jadi, itu kemarin hasil mediasinya.”
“Dan mungkin memang juga benar kemarin rivan menyampaikan bahwa terkait dengan timnas itu dia ada ketidakcocokan dengan tim kepelatihan. Jadi di situ Rivan pun legowo. Tapi saya sampaikan ke PBVSI kemarin mohon ini ditindaklanjutinya dengan melihat kebijaksanaan yang tinggi,” kata Dito.
[Gambas:Video CNN]
(ikw/har)
Sumber: www.cnnindonesia.com