Timnas Indonesia tak punya bek kiri berpengalaman saat menjamu Turkmenistan, karena Pratama Arhan membela Timnas Indonesia U-23 dan Shayne Pattynama tidak bisa bergabung karena cedera.
Lantas siapa yang akan mengisi pos sebelah kiri? Saat ini Timnas Indonesia punya empat pemain yang bisa menempati posisi full back, yakni Asnawi Mangkualam, Sandy Walsh, Edo Febriansyah, dan Dzaky Asraf.
Asnawi, Sandy, dan Dzaky merupakan pemain berposisi bek kanan. Artinya hanya tinggal Edo sebagai bek kiri murni. Apakah ini jadi jaminan Edo jadi pilihan? Belum tentu.
Mencadangkan Asnawi atau Sandy tentu bukan pilihan bijak. Keduanya sama-sama kuat dan bisa sangat membantu tim Garuda menggasak Turkmenistan di Surabaya pada Jumat (8/9) malam.
Karenanya Asnawi punya peluang tampil di posisi kiri. Apalagi Asnawi merupakan pemain serba bisa. Sebelum dominan jadi bek kanan, Asnawi sempat jadi gelandang, winger, bahkan striker.
Dzaky juga berpeluang jadi pilihan. Pemain muda PSM ini punya kaki kiri yang sama baiknya dengan kaki kanan. Kelincahan Dzaky niscaya jadi pertimbangan Shin.
Jika bukan Edo, Asnawi, atau Dzaky, tak menutup kemungkinan pemain lainnya jadi pilihan. Alfeandra Dewangga, Rachmat Irianto, hingga Dony Tri Pamungkas bisa direposisi.
Dewa dan Irianto sama-sama pernah ‘dipaksa’ Shin menjadi bek sayap dalam sejumlah kesempatan, meski kurang eksplosif. Doni juga pernah saat main di Indonesia U-19 racikan Shin.
Jika melihat ke belakang, Shin suka menerapkan tiga bek tengah. Posisi full back ditiadakan, diganti dengan sosok gelandang yang bermain agak ke sayap dengan tugas lebih banyak membantu serangan.
Bila formasi itu yang diterapkan, seperti di babak pertama saat melawan Argentina, Asnawi dan Sandy berpeluang menghuni sisi kiri. Kebetulan kedua pemain sama-sama punya naluri menyerang.
[Gambas:Video CNN]
(abs/nva)
Sumber: www.cnnindonesia.com
