Indeks
Bola  

Semifinal Piala Dunia dan Momen Pembunuhan Kakek Modric

Luka Modric merindukan momen 18 Desember, ketika itu akan menjadi peringatan 31 tahun pembunuhan sang kakek, di saat final Piala Dunia 2022 berlangsung.

Jakarta, CNN Indonesia

Luka Modric dalam ambisi tinggi untuk merengkuh laga final Piala Dunia yang akan digelar pada 18 Desember nanti. Di hari bersamaan final tersebut, Gelandang timnas Kroasia teringat kembali pembantaian keluarganya saat Perang Yugoslavia berlangsung.

Croatian War of Independence menjadi memori yang paling melekat dalam masa kecil Modric. Modric lahir di Zadar pada 9 September 1985, di saat Kroasia masih dalam bagian negara Yugoslavia sebagai daerah yang rentan konflik bersenjata dan pembunuhan sipil. 

“Perang telah membentuk karakter saya, sebagai petarung, rendah hati, dan membumi. Saya memiliki kenangan menghabiskan banyak waktu dengan kakek saya, terutama ketika orang tua saya bekerja. Saya mengingatnya setiap kali saya memenangkan sesuatu. Saya berharap ia dapat melihat apa yang telah saya capai,” ungkap Luka Modric dalam sebuah memoar yang ia tulis dalam buku “My Game”, dikutip TYC, Senin (12/12).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Modric mengenang ketika orang-orang Kroasia menginginkan diri meninggalkan Yugoslavia dan menjadi negara yang berdaulat. Sementara banyak etnis Serbia menentang pemisahan diri dan berlaku secara brutal.

“Saya telah sangat takut dalam hidup saya. Ketakutan akan perang dan pengeboman. Ketika (suku) Chetnik membunuh kakek saya. Saya sangat mencintainya. Semua orang menangis, dan saya tidak mengerti bahwa kakek tersayang saya tidak akan kembali”. 

Sang kakek, Luka Modric Sr merupakan sosok orang tua yang begitu dekat dengannya. Masa kecil Modric lebih banyak dihabiskan bersama sang kakek, ketika kedua orang tuanya sibuk menjadi buruh pabrik tenun di pegunungan Velebit. 


Luka Modric menjadi pemain penting di timnas Kroasia. (REUTERS/MOLLY DARLINGTON)

Modric merindukan kakeknya sejak Desember 1991. Dia akan lebih merindukannya pada 18 Desember ini, ketika itu akan menjadi peringatan 31 tahun pembunuhannya, di saat final Piala Dunia 2022 berlangsung.

Modric akan memainkan pertandingan ke-161 bersama tim Kroasia saat melawan Argentina malam nanti. Ini merupakan Piala Dunia keempatnya di usianya yang kini sudah menginjak 37 tahun. Modric mengaku siap untuk berlari, seolah ia masih berusia 20 tahun.

Modric, yang bersinar sejak usia belia dijuluki sebagai “The Cruyff of the Balkans”. Di usianya yang saat itu masih 12 tahun, dia banyak mengilhami karakter permainan Robert Prosinecki, Zvonimir Boban dan Davor Suker di Piala Dunia 1998. Kepiawaian Modric pada akhirnya diakui dunia.

“Modric, pemain yang paling sulit dihadapi. Dia bertahan kuat, dan juga mampu menjadi gelandang serang dan pemain sayap,” kata Marcelo Bielsa yang pernah mengarsiteki Timnas Argentina.

Pertandingan Argentina vs Kroasia akan berlangsung pada Selasa (13/12) pukul 22.00 waktu Qatar atau Rabu (14/12) pukul 02.00 WIB.

Argentina dan Kroasia mendapat giliran pertama di semifinal Piala Dunia 2022. Berikutnya ada jadwal Prancis vs Maroko. Laga Argentina vs Kroasia di semifinal Piala Dunia 2022 akan digelar di Stadion Lusail, Doha.

Kroasia menjadi tim pertama yang lolos ke babak empat besar usai menumbangkan tim unggulan, Brasil dalam drama adu penalti di perempat final Piala Dunia 2022. Skenario serupa dilakukan Argentina yang menyusul ke semifinal setelah mengalahkan Belanda melalui babak adu penalti.

[Gambas:Video CNN]

(ain/nva)







Sumber: www.cnnindonesia.com

Exit mobile version