Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI Rionny Mainaky menyebut tunggal putri Indonesia Putri Kusuma Wardani sedang menyimpan masalah yang berdampak pada turunnya performa.
Putri KW sepanjang 2023 belum mencicipi satupun gelar juara. Torehan terbaiknya adalah perempat final Swiss Open, Orleans Open, dan Taipei Open. Hal itu membuat dirinya jadi salah satu wakil Indonesia yang disorot.
“Mungkin sedang terganggu, saya tidak bisa sebut [penyebabnya]. Kami harus ajarkan ke dia, ke siapapun bukan hanya Putri KW saja bahwa kalau mau masuk lapangan, [masalah] di luar harus dibuang,” kata Rionny di Pelatnas PBSI Jakarta, Senin (14/8).
Kendati demikian, Rionny menyatakan PBSI bakal tetap berada di samping Putri untuk memberi dukungan yang diperlukan. Motivasi juga bakal diberikan kepada seluruh atlet di pelatnas PBSI.
“Tetap kita harus beri semangat dan motivasi. Seperti [latihan] tadi, harus ada tambahan. Gerakan step-nya kan sudah mulai membaik, tapi antisipasinya masih kurang. Kalau evaluasi cuma ngomong saja, susah,” ucapnya.
Rionny mengatakan saat ini atlet 21 tahun itu tidak sedang mengikuti pendidikan kepolisian. Oleh sebab itu PBSI bisa lebih leluasa mengasah kemampuan Putri KW di Cipayung.
“Kemarin [fokus] kan terbagi dua. [Pecah fokus] itu harus dibuang sekarang, harus fokus. Sekarang ditanamkan sekarang sudah ada di sini, mau target Olimpiade dan latihan yang bagus,” kata Rionny.
Dengan tambahan latihan, Rionny optimistis tunggal putri peringkat 33 itu bisa kembali ke puncak performa. Terlebih lagi, ada keinginan dari PBSI meloloskan Putri KW ke Olimpiade 2024 Paris.
“Sudah kelas kita memang di Olimpiade. Harus kasih pressure agar terbiasa dia. Jadi tidak kaget mau cari medali,” kata Rionny.
[Gambas:Video CNN]
(ikw/ptr)
Sumber: www.cnnindonesia.com
