Jakarta, CNN Indonesia —
Pelatih Madura United Fabio Lefundes dan pemain asing Laskar Sapeh Kerrab Lulinha melontarkan komentar keras soal buruknya wasit Liga 1.
Reaksi tersebut keduanya tulis di kolom komentar akun Instagram resmi Madura United pada Selasa (7/2) malam saat klub mengunggah dua momen kontroversial wasit pada laga melawan Persis Solo.
“Kami berjuang, kami berlari, kami bertarung, tapi wasit melakukan ini di pertandingan. Memalukan,” kata Lulinha dikutip dari kolom komentar Instagram Madura United.
“Tapi kami akan terus berjuang, melawan segalanya dan melawan semua orang. Ayo Madura!” ucap Lulinha menambahkan.
Pelatih Madura United Fabio Lefundes juga ikut berkomentar di akun Instagram Madura United dan menyindir kinerja wasit di Liga 1.
“Seolah tidak terjadi apa-apa pada wasit! [Wasit] Sayang yang menang, yang menyelenggarakan Liga 1, yang memalukan sepak bola Indonesia. Sayangnya, mereka membunuh sepak bola,” ucap Lefundes.
Pertandingan Madura United vs Persis Solo digelar di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan, Senin (6/2).
Dalam laga tersebut Madura United kalah 2-3 dari Persis Solo. Dua gol Madura United dicetak Alberto Goncalves pada menit ketujuh dan 66.
Sedangkan, tiga gol Persis dicetak Samsul Arif (45′), Alfath Faathier (46′), dan Alexis Messidoro (90′).
Pertandingan ini diwarnai sejumlah keputusan kontroversial dari wasit Choirudin. Di antaranya saat wasit Choirudin tidak memberikan penalti saat Lulinha dua kali dilanggar di kotak penalti Persis oleh bek dan kiper lawan. Madura United pun melayangkan surat protes kepada PSSI.
“Kalaupun kami kalah, tidak ada persoalan. Namun jangan kemudian kekalahan ini seakan-akan diatur. Madura United melayangkan protes resmi, nota protesnya kepemimpinan wasit yang jauh dari kata fair play,” tambahnya,” ujar Komisaris Madura United, Zia Ulhaq usai pertandingan.
“Ini live nasional dan saya berharap seluruh masyarakat Indonesia menyaksikan betapa bobroknya kepemimpinan wasit kita yang dipimpin PSSI yang selama ini terus menyebut wasit baik-baik saja. Pengambilan keputusan yang buruk oleh wasit. Komunikasi antarwasit buruk. Masa wasit tengah tidak mendengar komunikasi dari wasit pinggir, lantas apa fungsi alat komunikasi,” ucap Zia menambahkan.
[Gambas:Video CNN]
(rhr/sry)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com