Bola  

Prihatin Nasib Klub, Menpora Ingin Liga Indonesia Segera Bergulir

Menpora Zainudin Amali berharap Liga Indonesia segera bergulir kembali lantaran prihatin dengan nasib klub-klub karena imbas Tragedi Kanjuruhan.

Jakarta, CNN Indonesia

Menpora Zainudin Amali berharap Liga Indonesia yang terdiri dari Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 segera bergulir kembali lantaran prihatin dengan nasib klub-klub karena imbas Tragedi Kanjuruhan.

Tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober memakan 132 korban jiwa. Akibatnya kompetisi harus dihentikan sementara.

PSSI menyebut penghentian kompetisi ini berlaku selama dua pekan. Akan tetapi Presiden Joko Widodo menargetkan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) agar bisa mengungkap kasus ini dalam tiga pekan.

Ketua TGIPF Mahfud MD mengatakan nasib kompetisi tergantung pada instruksi Presiden Jokowi berikutnya. Meski demikian Menpora yang juga anggota TGIPF menilai Liga Indonesia tidak boleh berhenti terlalu lama.

“Dan kita tidak bisa menghentikan kompetisi ini terlalu lama, kasihan klub, mereka harus menggaji pemain untuk manejemen dan sebagainya,” ujar Menpora Amali dikutip dari Kemenpora.

“Kalau mereka terhenti tanpa kepastian maka tentu akan menjadi problem untuk klub itu sendiri. Kita tidak mau itu, mereka sudah cukup didera masalah waktu pandemi,” ucap Menpora menambahkan.

Zainudin Amali mengamini keputusan Liga Indonesia kembali dimulai tergantung pada Presiden Jokowi. Menurut Amali prosedur pelaksanaan kembali Liga Indonesia masih dirumuskan PSSI, PT Liga Indonesia Baru, dan Polri.

“Sejalan dengan arahan Bapak Presiden kita akan ada kepastian kapan akan mulai lagi liga, yang diaudit itu adalah stadion-stadion yang eksis digunakan, yang tidak digunakan nanti di tahap berikutnya,” tutur Amali.

“Terkait kapan liga mulai, kita belum tahu ya, kita akan simulasikan lagi, ini Polri ya bukan di kami, tapi saya fasilitasi saja. Dulu kita pernah pertandingan tanpa penonton apakah seperti itu atau dengan persentase semua sudah pernah kita lalui,” kata Amali melanjutkan.

[Gambas:Video CNN]

(sry/har)


Sumber: www.cnnindonesia.com