Dewan Pengawas PP PBVSI Bambang Suedi menyatakan Rivan Nurmulki mulai menyendiri sejak gelaran AVC Challenge Cup di Taiwan pada Juli lalu.
AVC Challenge Cup adalah kejuaraan terakhir Rivan ikut serta membela Timnas Voli Indonesia. Setelah momen itu, Rivan absen membela Timnas Indonesia di ajang SEA V League dan juga Kejuaraan Asia.
Bambang menyebut kondisi Rivan dan PP PBVSI tidak ada masalah saat SEA Games. Masalah baru mulai muncul di Taiwan.
“Waktu SEA Games tidak masalah. Karena Rivannya sendiri. Masalah muncul memang di Taiwan.”
“[Pelatih] pasti tahu. Kata Loudry [Maspaitella] yang jadi manajer, Rivan sering menyendiri terus dan tidak mau kumpul. Katanya begitu,” kata Bambang usai acara mediasi dengan Rivan yang digagas oleh Menpora Dito Ariotedjo, Senin (11/9).
Bambang lalu menduga bahwa Rivan terpengaruh oleh dua atlet voli Indonesia lainnya yaitu Nizar Zulfikar dan Yuda Mardiansyah. Bambang menyebut ini kali pertama Rivan melakukan pelanggaran etik.
“Ya, pertama kali. Dia tidak sadar bahwa karier dia tercatat di PBVSI sampai besar, tapi dia tidak menjaga kebesaran itu.”
“Dia terbawa dengan temannya yang tidak ikut timnas. Sama si Nizar [Zulfikar] dan Yudha [Mardiansyah] itu,” ujar Bambang.
Bambang lalu menyatakan bahwa Rivan juga bermasalah dalam hubungan dengan tim pelatih.
“Bayangkan dia tidak suka sama tim pembantu pelatih yang empat orang itu. Kalau yang pelatih yang dari China [Jiang Jie] kan tidak masalah,” kata Bambang.
Rivan sendiri menegaskan tidak pernah menyendiri saat berada di Taiwan. Ia juga menyatakan hubungan dengan rekan-rekan setimnya bagus.
“Kata siapa? Nggak lah kita bareng-bareng kemarin di Taiwan. Kalau aku sama teman-teman lain nggak ada masalah, jadi selama ini aku nggak ada masalah.”
“Intinya masalah tadi kan karena aku main itu [Kapolri Cup], terus mungkin…bingung juga aku. Tinggal nunggu keputusan sidang selanjutnya kan,” ujar Rivan.
[Gambas:Video CNN]
(ikw/ptr)
Sumber: www.cnnindonesia.com
