Jakarta, CNN Indonesia —
Pelatih kiper Timnas Indonesia U-22 Sahari Gultom merespons sanksi AFC setelah terjadi kericuhan dalam laga final SEA Games 2023 di Kamboja.
Pada 11 Juli 2023, Komite Disiplin AFC, menetapkan sanksi kepada tiga pemain dan empat staf pelatih Timnas Indonesia U-23. Tiga orang disanksi larangan enam laga dan denda, sisanya larangan enam laga.
Sahari termasuk staf pelatih yang disanksi larangan mendampingi tim selama enam laga. Persoalannya saat ini Sahari sedang mendampingi Bima Sakti menangani Timnas Indonesia U-17.
Jika sanksi tersebut telah berupa keputusan yang tak bisa ditawar lagi, ada potensi pelatih yang biasa disapa coach Ucok ini tak mendampingi tim di Piala Dunia U-17 2023. Tentu saja ini akan sangat merugikan Indonesia.
Mengenai sanksi tersebut, Sahari ingin mengajukan banding. Dalam hal ini PSSI yang akan membanding. Pasalnya Sahari merasa tidak melakukan kesalahan seperti yang dituduhkan.
“[Saya akan] Banding. Akan kita banding. Orang [lain] yang makan nangka, kok awak [saya] yang kena getahnya,” kata Sahari saat ditemui seusai latihan Timnas Indonesia U-17 di Lapangan A Senayan, Sabtu (15/7).
Selain Sahari, staf pelatih Timnas Indonesia lain yang disanksi AFC adalah Tegar Diokta, Muhni Toid, dan Ahmad Nizar. Adapun pemain yang disanksi Titan Agung, Komang Teguh, dan Muhammad Taufani.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Sumardji memastikan federasi akan membanding keputusan AFC. Ini dilakukan karena Sahari diyakini tidak melakukan tindakan tidak sportif.
“Sanksi yang di SEA Games nanti kita akan banding ya, karena memang ada beberapa ofisial yang semestinya tidak terlibat. Contohnya Sahari, coach Ucok, itu mestinya gak terlibat sama sekali,” kata Sumardji.
[Gambas:Video CNN]
(abs/nva)
Sumber: www.cnnindonesia.com