Bola  

Mental Saya Tertekan, Saya Sedih

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule mengaku mengalami tekanan mental Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober yang menewaskan 135 orang.

Jakarta, CNN Indonesia

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule mengaku mengalami tekanan mental Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober yang menewaskan 135 orang.

Usai insiden mengenaskan itu Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule ini sempat bungkam kepada media. Pernyataan hanya diberikan Iwan Bule dalam konferensi pers resmi PSSI.

Akan tetapi baru-baru ini Iriawan buka suara. Mengenai sikap tersebut Iriawan tidak membantah mengalami tekanan mental dengan Tragedi Kanjuruhan.

“Tidak ada [tekanan dari pihak luar]. Kinerja tim media saya yang PSSI yang kurang. Saya kan harusnya proaktif ke sana ke sini,” ucap Iwan Bule dalam kunjungan ke Transmedia, Selasa (1/11).

“Saya juga wajarlah dalam kejadian itu [Tragedi Kanjuruhan] mental saya tertekan dari luar. Pastilah,” kata Iwan Bule menambahkan.

Melihat jumlah korban tewas yang mencapai 135 orang, di mana sebagian besar merupakan suporter Arema FC, dan dua lainnya anggota polisi, Tragedi Kanjuruhan jadi salah satu peristiwa ‘gelap’ dunia sepak bola.

Tragedi Kanjuruhan jadi insiden sepak bola kedua yang paling banyak merenggut nyawa setelah Stadion Nasional di Peru pada Mei 1964 yang memakan 328 nyawa. Di Indonesia, Tragedi Kanjuruhan adalah kejadian yang paling memilukan karena paling banyak menelan korban.

“Saya sedihlah. Kok zaman saya ada begini,” ujar Iriawan.

Akibat Tragedi Kanjuruhan juga PSSI mendapat desakan dari anggotanya guna mempercepat Kongres Luar Biasa (KLB) sebagai langkah perbaikan total sepak bola Indonesia.

PSSI berkirim surat kepada FIFA pada Senin (31/10) guna meminta rekomendasi soal pelaksanaan Kongres Biasa pada 7 Januari 2023 dan KLB PSSI pada 18 Maret 2023.

[Gambas:Video CNN]

(abs/rhr)




Sumber: www.cnnindonesia.com