Indeks
Bola  

Menpora: Badminton Identitas Bangsa Indonesia

Menpora Zainudin Amali memberikan pandangan dan tanggapan tentang perkembangan badminton, kesulitan dana klub-klub, dan regenerasi di masa depan.

Jakarta, CNN Indonesia

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyatakan menaruh perhatian serius pada badminton dan regenerasi atlet-atletnya.

Badminton sejauh ini jadi satu-satunya cabang olahraga yang mampu memberikan medali emas untuk Indonesia di ajang Olimpiade. Kebanggaan yang diberikan cabang olahraga bulutangkis kepada Indonesia nyaris sepanjang usia Republik ini berdiri.

Untuk selalu bisa jadi cabang olahraga yang memberikan prestasi, regenerasi tentu mutlak jadi pondasi penting dalam hal tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Bagaimana pandangan Menpora Zainudin Amali soal badminton dan regenerasi badminton?

Berikut wawancara eksklusif CNNIndonesia dengan Menpora Zainudin Amali:

Bagaimana pemerintah memandang bulutangkis yang sudah mencetak juara dan mengharumkan nama Indonesia selama puluhan tahun?

Bulutangkis menjadi olahraga favorit di Indonesia dan punya sejarah panjang. Kalau dilihat dari penamaan Persatuan Bulutangkis, PBSI, berarti ada jejak sejarah di situ. Bulutangkis adalah pemersatu.

Ketika PBSI dibentuk memang ada semangat persatuan saat itu. Bagaimana pemimpin Indonesia saat itu melihat bulutangkis adalah cara lain untuk mempersatukan bangsa.

Bulutangkis punya peran penting, kalau kita bandingkan dengan Brasil sebagai negara sepak bola. Ketika orang lihat Brasil orang ingat sepak bola. Sama dengan bulutangkis Indonesia yang dikenal dunia luas. Itu karena kita sudah sering menjuarai berbagai turnamen bergengsi seperti All England, Thomas Cup.


Tim Badminton Indonesia sudah banyak mengukir prestasi dari dekade ke dekade. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)

Bahkan di Olimpiade dan SEA Games, bulutangkis sukses berprestasi menyumbang medali. Itulah alasan kami memandang bulutangkis merupakan olahraga yang tepat selain sarana olahraga juga sebagai identitas bangsa.

Olahraga sudah menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah melihat itu dan menyaksikan sejarah bulutangkis. Itu juga alasan bulutangkis ditempatkan ke Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) bersama olahraga lainnya karena bulutangkis sudah dipertandingkan di Olimpiade.

Selama keikutsertaannya, bulutangkis juga konsisten menyumbang medali dan kita pernah mengawinkan medali emas di Tunggal Putra dan Tunggal Putri. Itu sejarah.

Sebagai olahraga yang sudah mencetak sejarah panjang bagi Indonesia, menurut Menpora di mana letak peran pemerintah dalam pembinaan?

Yang pertama tentu pemerintah menempatkan bulutangkis sebagai cabor unggulan sesuai dengan Perpres nomor 86 tahun 2021. Yang kedua, pembinaan di daerah itu didukung oleh pemerintah baik di kabupaten, provinsi, dan nasional.

Ketika mereka pelatnas, itu kami fasilitasi. Ada try out juga kami fasilitasi dan try in. Bulutangkis ini sudah termasuk cabor yang mandiri dan bisa membiayai diri sendiri berkat sponsor.

Meski demikian pemerintah tetap ikut mendukung dalam pelatnas, ikut turnamen internasional, try out dan lainnya. Walaupun dari pemerintah itu sifatnya stimulan. Peran PBSI luar biasa bekerja untuk memajukan bulutangkis.

Beberapa klub kesulitan dana, bagaimana peran pemerintah?

Kami akui klub adalah penghasil atlet. Tidak ada atlet yang langsung tembus ke Cipayung. Kami berharap pemerintah daerah untuk klub. Karena sudah ada aturannya, kami memfasilitasi yang di level nasional.

Jadi kalau kami turun sampai ke bawah itu kami terbentur aturan. Itu bisa jadi temuan BPK. Jadi urusan kami dengan PP PBSI, Pelatnas, dan pengiriman ke luar negeri.

Hal-hal yang di bawah itu saya berharap PBSI dan pemerintah daerah bisa memerhatikan itu. Karena semua atlet nasional adalah produk klub.

Bagaimana bentuk komunikasi Kemenpora dengan Klub?

Kami tidak ada koordinasi langsung karena harus melalui dengan PP PBSI. Komunikasi kami dengan KONI Pusat, pengurus pusat. Koordinasi dengan klub adalah pemerintah daerah di kabupaten/kota dan provinsi.

Apa alasan bulutangkis masuk DBON?

Melihat sejarah bulutangkis. Kita ambil yang dekat dari 2010 sampai saat ini, bulutangkis adalah salah satu yang paling konsisten berprestasi. Kedua olahraga ini diterima oleh banyak orang Indonesia. Ketiga bulutangkis adalah olahraga yang cocok di Indonesia.

Bulutangkis tidak perlu banyak syarat untuk dimainkan. Pemerintah melihat itu dan hasil diskusi dengan pakar dan bulutangkis masuk ke cabor unggulan.

Setelah masuk cabor unggulan, pemerintah harus ikut memfasilitasi jika ada kejuaraan internasional dan pembinaan.

Apa keuntungan Bulutangkis masuk DBON?

Bulutangkis masuk ke cabor prioritas dari total 14 cabor. Bulutangkis juga masuk sebagai prestasi dan olahraga. Keuntungannya, para atlet jenjang kariernya sudah terjamin.

Bulutangkis masuk ke cabor Olimpiade. Pemerintah juga punya target di 100 tahun Indonesia merdeka kita bisa lolos peringkat lima besar dunia di Olimpiade dan paralimpiade.

Saat ini kami sedang merekrut anak lulusan SD di sentra-sentra berbagai kota. Di Jakarta ada di UNJ dan siswa bisa sekolah di Lab School. Itu semua kami biayai dari sekolah dan tinggal di sana.

Anak yang di sana tinggal fokus latihan saja. Jadi dulu kan disambil sekolah dan latihan jadinya sekolah tidak maksimal. Sehingga dalam DBON diatur dan atlet bisa fokus berlatih.

Bagi atlet yang pernah berprestasi dan sudah tidak berprestasi lagi, itu bisa bergabung menjadi ASN di kami. Sekarang yang sudah tercatat menjadi ASN itu Greysia Polii, Ginting, Apriyani Rahayu.

Kami berikan kenyamanan masa depan bagi yang mau. Kami bulan lalu baru mengambil sumpah hampir 200 atlet termasuk bulutangkis dan 60 atlet disabilitas yang berprestasi.

Ketika olahraga sudah masuk DBON, pendidikan atlet dan kehidupan atlet bisa nyaman. Jika mereka ingin sekolah juga ada kesempatan.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>



Minat Calon Atlet Badminton Tetap Tinggi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Sumber: www.cnnindonesia.com

Exit mobile version