Persiapan Timnas Indonesia U-23 menuju Piala AFF U-23 di Thailand, 17-26 Agustus, berujung polemik. PSSI dan klub kembali berebut pemain.
Menarik melihat pengaruh dan manfaat turnamen Piala AFF 2023 ini sehingga lagi-lagi memunculkan keributan antara PSSI dan klub. Sebelumnya keributan serupa pernah terjadi antara Timnas Indonesia senior dan klub.
Terkait ajang level ini, hanya ada dua asosiasi sepak bola yang masih menggelar turnamen kategori U-23. Salah satunya Piala AFF U-23. Masih relevankah ajang ini?
Untuk mengupas ini, bisa dibedah dari yang paling tinggi yakni FIFA kemudian konfederasi (UEFA, AFC, CAF, CONCACAF, CONMEBOL, dan OFC) lantas ke yang paling bawah yaitu asosiasi seperti AFF.
Dari enam konfederasi FIFA, hanya Asia (AFC) dan Afrika (CAF) yang punya kejuaraan U-23. Ini bertolak belakang konsep FIFA yang hanya menggelar turnamen sampai Piala Dunia U-20.
Adapun AFC memiliki lima asosiasi, yaitu WAFF, SAFF, EAFF, CAFA, dan AFF. Dari kelima asosiasi tersebut, hanya ASEAN (AFF) dan Asia Barat (WAFF) yang punya turnamen kategori U-23.
Untuk CAF, hanya Afrika Utara (UNAF) yang punya turnamen kategori U-23. Kendati begitu Piala UNAF U-23 sudah tak berlangsung selama 12 tahun. Ajang ini terakhir digelar pada 2011.
Dengan kata lain hanya dua asosiasi yang kini punya kejuaraan U-23, yakni Asia Tenggara dan Asia Barat. Masalahnya, kejuaraan milik AFF (Piala AFF U-23) yang paling sembrono.
Piala WAFF U-23 selalu digelar begitu kompetisi di kawasan mereka usai. Untuk edisi 2023 misalnya berlangsung pada 12-20 Juni. Sedangkan Piala AFF U-23 2023 malah digelar di tengah musim.
Ditilik dari sejarah penyelenggaraan Piala AFF U-23 pada 2005, sudah melenceng dari niat awalnya. Ketika itu Piala AFF U-23 digelar sebagai wadah persiapan menuju SEA Games.
Sempat tak digelar selama 14 tahun, Piala AFF U-23 akhirnya digelar lagi pada 2019. ketika itu niatnya masih sama, untuk pemanasan SEA Games. Edisi 2021 (2022) pun digelar menjelang SEA Games.
Namun untuk edisi keempat pada 2023 ini tak ada kaitannya dengan SEA Games. AFF menjadikan turnamen U-23 ini sebagai ajang pemanasan menuju Kualifikasi Piala Asia U-23 2024.
Nahasnya, mayoritas kompetisi di ASEAN sedang bergulir. Kompetisi di Liga Indonesia, Malaysia, Singapura, Kamboja, Myanmar, dan Vietnam tengah berjalan. Ini menimbulkan ketegangan antara federasi dan klub.
Baca kelanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>
Sumber: www.cnnindonesia.com