Dokter Gizi PP PBSI dr. Paulina Toding SpGK menyatakan indeks massa lemak Rehan Naufal Kusharjanto masih dalam batas normal saat dilakukan pengukuran sebelum keberangkatan ke China Open.
Foto Rehan viral di dunia maya dan mendapat banyak kritik dari netizen. Dalam foto tersebut, lingkar perut Rehan tampak terlihat besar. Tidak diketahui pasti waktu foto tersebut diambil.
Paulina bisa memastikan bahwa indeks massa lemak di tubuh Rehan masih dalam batas normal meskipun sudah cenderung mendekati batas atas saat diukur jelang China Open. Paulina pun menjanjikan bahwa Rehan bakal kembali mendapatkan pemantauan sepulang dari turnamen Hong Kong Open.
“Saat Rehan mau berangkat ke turnamen China Open, indeks massa lemak di tubuhnya saat kami ukur hasilnya memang normal, walaupun mepet ke batas atas.”
“Untuk Rehan, pada saat kembali ke pelatnas, tentu dia akan kembali kami cek berapa berat badannya, termasuk massa lemak dan otot tubuhnya, lalu akan mendapat menu khusus serta kami pantau perkembangannya agar berat badan dan massa lemaknya kembali berada di kisaran normal,” kata Paulina dalam rilis resmi PBSI.
Paulina juga memastikan bahwa fungsi pengawasan dan kontrol terus dilakukan PP PBSI untuk memastikan tubuh para atlet berada dalam tataran ideal sebagai seorang atlet, baik dari segi massa otot, massa lemak, hingga berat badan.
“Seminggu sebelum mengikuti sebuah turnamen, seluruh atlet pelatnas wajib melakukan timbang badan. Ini sekaligus untuk mengukur indeks massa otot, massa lemak, dan berat badannya. Mereka wajib melakukan timbang badan.”
“Kalau ada kelebihan massa lemak tentu akan dipantau setiap minggunya. Setiap bulan juga ada tes timbang badan untuk mengukur berapa indeks massa lemak tubuhnya. Bahkan saat mau berangkat dan kembali mereka harus kembali timbang lagi. Kalau ada lemak berlebih nantinya ada program khusus untuk si atlet bersangkutan,” ujar Paulina.
Menurut Paulina, pengawasan yang ketat soal indeks massa lemak dan massa otot kemudian juga diaplikasikan dalam penyediaan makanan dan pemenuhan nutrisi bagi atlet.
Paulina Toding menjelaskan bahwa fungsi pengawasan berlangsung berkala di PP PBSI. (Arsip PBSI)
|
“Untuk diketahui, standar indeks massa lemak tubuh untuk atlet putra 10-18, dan 18-26 putri. Ini merupakan standar massa lemak di dalam tubuh. Kalau kurang dari angka itu, biasanya akan ada perlakuan khusus, seperti menu tambahan dengan minum susu bagi atlet.
“Nutrisi dan gizi semua atlet di pelatnas hari-harinya semua dikontrol. Sudah pasti dengan berdasarkan hasil timbangan yang mencakup komposisi tubuh. Dari situ kami tahu asupan apa yang harus ditambah atau dikurangi untuk atlet tersebut. Misalnya asupan dengan penambahan susu dengan tinggi kalori atau dengan defisit kalori,” kata Paulina.
[Gambas:Video CNN]
(ptr/rhr)
Sumber: www.cnnindonesia.com