Bola  

Indah di Balik Kekalahan Kevin/Marcus

Kevin/Marcus menelan kekalahan dari Fajar/Rian di final Denmark Open. Namun ada hal-hal indah di balik status kalah tersebut.

Jakarta, CNN Indonesia

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menelan kekalahan dari Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di final Denmark Open 2022. Namun ada hal-hal indah di balik status kalah tersebut.

Kevin/Marcus tumbang dengan skor 19-21, 26-28 di hadapan Fajar/Rian. Dari jalannya laga, Kevin/Marcus sejatinya lebih dominan dalam perolehan poin hingga pengujung pertandingan pada dua gim yang berjalan.

Namun ketidaktenangan ketika menghadapi poin-poin akhir membuat Fajar/Rian bisa mengintip celah peluang dan mengubahnya jadi kemenangan.

Terlepas dari kekalahan di final Denmark Open dan fakta bahwa Kevin/Marcus masih harus melanjutkan puasa gelar, ada hal-hal positif yang bisa dipetik oleh Minions sepanjang gelaran Denmark Open.

Pada Denmark Open kali ini, Kevin/Marcus sejatinya punya jalur yang terbilang berat. Mereka menghadapi Akira Koga/Taichi Saito, Alexander Dunn/Adam Hall, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dan juara dunia 2022 Aaron Chia/Soh Wooi Yik untuk bisa lolos ke babak final.

Dalam rentetan penampilan menuju final tersebut, Kevin/Marcus berhasil lolos dari situasi kritis, terutama ketika berduel lawan Leo/Daniel dan Aaron/Soh.


Kevin/Marcus harus puas jadi runner up Denmark Open 2022.(Arsip PBSI)

Melihat penampilan Kevin/Marcus hingga akhirnya berdiri di podium kedua, bisa ditarik kesimpulan bahwa Minions mulai bisa menyentuh level terbaik dari kemampuan mereka di lapangan.

Kevin terlihat bergerak cepat di depan net dan tidak membiarkan lawan leluasa mengatur permainan. Dengan Kevin tampil beringas di depan net, Minions bisa lebih banyak mendominasi alur serangan di hadapan lawan.

Sementara itu Marcus juga punya daya covering yang jauh lebih baik dibandingkan penampilannya di beberapa turnamen terakhir. Dampak fase pemulihan dari operasi kaki sepertinya sudah tidak lagi dirasakan.

Dari bobot tubuh, Marcus juga terlihat lebih ringan. Hal itu tentu dipengaruhi pola latihan yang sudah bisa kembali dijalankan secara maksimal, setelah sebelumnya ia tidak bisa terlalu memforsir porsi latihan karena masih dalam masa pemulihan.

Kalah dari Fajar/Rian di final tentu masih akan memunculkan sejumlah koreksi dari segi permainan. Namun secara keseluruhan, alur permainan yang mereka tampilkan sudah berada di jalur yang tepat sesuai yang mereka inginkan.


Kevin Sanjaya/Marcus Gideon di Denmark OpenKevin/Marcus tampil impresif sepanjang berlaga di Denmark Open. ( Arsip PBSI)

Kevin/Marcus bisa bergerak cepat dan dinamis di lapangan. Rotasi yang dijalankan Kevin dan Marcus juga sudah terbilang memuaskan dan nyaman dipandang.

Setelah menjalani sembilan bulan awal dengan hasil yang kurang menggembirakan, Minions didesak oleh situasi untuk bisa bangkit dalam waktu yang tersisa di 2022.

Cedera dan operasi kaki yang dijalani oleh Marcus membuat penampilan Minions terbilang minim di 2022. Tercatat, Denmark Open 2022 adalah turnamen keenam yang mereka jalani di tahun ini.

Walaupun saat ini masih ada di posisi ketiga dunia, hal yang perlu dijadikan fokus Minions adalah daftar pengumuman peringkat pada 3 Januari mendatang ketika poin pemain sudah benar-benar murni berasal dari hasil turnamen dalam satu tahun ke belakang.

Bila mencatat hasil tahun ini saja, Kevin/Marcus baru mengumpulkan 38.490 poin hingga Denmark Open berakhir. Dengan pembatalan Hong Kong Open dan China Open, hal itu juga jadi kerugian bagi Minions karena mereka kehilangan tempat untuk mendapat tambahan angka di akhir musim 2022.

Karena itu Kevin/Marcus harus bisa melanjutkan tren apik di turnamen berikutnya di French Open pekan depan. Dengan tambahan poin maksimal, Kevin/Marcus bisa berharap tidak melorot terlalu jauh dalam pengumuman peringkat di awal tahun depan.


Banner video highlights MotoGP 2022

Walaupun perbaikan permainan adalah fokus utama yang patut dikejar Minions, peringkat BWF tetap tidak boleh dikesampingkan.Kevin/Marcus tidak boleh terlempar terlalu jauh dari peringkat BWF, terlebih dari posisi 32 besar, agar mereka bisa aktif mengikuti turnamen papan atas di awal tahun depan untuk mulai mengejar ketinggalan.

Dengan race to Olympics makin dekat di tahun depan, tiap ganda di dunia dipastikan akan makin aktif mengikuti berbagai turnamen yang digelar. Kevin/Marcus harus bisa berada di posisi yang ideal sebelum race to Olympics dimulai bila mereka ingin jadi wakil Indonesia di Paris 2024 mendatang.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>


Fajar/Rian, Menang dan Hilangnya Bayang Keraguan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Sumber: www.cnnindonesia.com