Gilang Widya Pramana menegaskan keputusan mundur dari posisi presiden Arema FC merupakan tanggung jawab moral.
Usai tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu (1/10) malam, Gilang menjadi salah satu pihak yang disorot.
Kurang dari sebulan setelah tragedi tersebut, Gilang kemudian mengundurkan diri dari jabatan presiden Arema FC.
Pelaku bisnis asal Jawa Timur itu lantas menekankan pilihan mundur bukan lantaran ada desakan atau tekanan dari berbagai pihak.
“Pengunduran diri tidak ada tekanan dari pihak manapun, itu murni karena tanggungjawab moral, itu murni karena saya sangat merasakan kesedihan, traumatis, dan saya bertanggungjawab untuk mundur,” ujar Gilang menjawab pertanyaan.
Gilang pun menegaskan dirinya akan tetap tanggung jawab kepada para korban tragedi Kanjuruhan kendati dirinya tak lagi menjadi presiden Arema FC.
“Saya juga minta maaf jika banyak kekurangan, banyak kesalahan, kekhilafan, banyak pihak-pihak yang mungkin kecewa terhadap pengunduran diri saya.”
“Saya mohon maaf, meskipun per hari ini saya tidak berada lagi di Arema, tapi tanggung jawab moral, tanggungjawab saya kepada para korban baik yang luka, saya siap untuk bertanggung jawab,” paparnya.
|
Mengenai pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian terhadap dirinya, Gilang pun membantah hal tersebut berkaitan dengan pengunduran diri dari presiden Arema FC.
“Tidak ada kaitannya dengan itu [pemeriksaan kepolisian], untuk pemeriksaan saya di Polda saya tetap siap dan kooperatif,” ucap Gilang.
[Gambas:Video CNN]
(nva/rhr)
Sumber: www.cnnindonesia.com