Jakarta, CNN Indonesia —
Pecco Bagnaia mengakui bahwa dirinya sempat takut saat hujan mulai turun ketika balapan MotoGP Inggris mulai mendekati akhir.
Bagnaia yang tak berdaya di sesi sprint race berhasil menghentak di sesi balapan Minggu. Ia bisa memimpin balapan dengan baik dan punya jarak signifikan setelah Marco Bezzecchi terjatuh.
Namun delapan lap jelang finis, cuaca di Silverstone berubah. Hujan mulai turun sehingga bendera putih dikibarkan alias tanda pembalap boleh melakukan pertukaran motor. Sejumlah pembalap mulai memasuki garasi untuk mengganti motor.
Di momen itulah Bagnaia yang sedang memimpin balapan merasa khawatir. Terlebih Aleix Espargaro semakin mendekat dan merapat di posisi kedua.
“Saya memacu motor di awal balapan. Kami menggunakan ban lunak dengan kondisi yang ada dan mungkin itu bukan pilihan yang bagus.”
“Ketika hujan turun, saya benar-benar takut menghadapi sektor terakhir [sirkuit]! Tikungan 15 benar-benar sangat licin, saya tidak memahami batas yang bisa dicapai, apakah itu terkait kondisi ban maupun lintasannya,” kata Bagnaia seperti dikutip dari Crash.
Dengan segala kekhawatiran yang ada, Bagnaia akhirnya harus rela melihat Aleix Espargaro menyusulnya. Bagnaia coba melakukan aksi balasan tetapi ia tak sanggup mengimbangi Aleix Espargaro dan harus rela jadi runner up MotoGP Inggris.
“Aleix sangat dekat dengan saya. Saya paham bahwa ia bakal berusaha menyusul, menimbang potensi yang dia miliki dan cengkeraman yang dimiliki motor Aprilia dalam kondisi itu.”
“Saya berusaha memberikan respons namun tidak cukup. Dia memang layak untuk menang. Ketika seorang pembalap memimpin dan kemudian turun hujan, situasi memang kritis. Sulit untuk memahami bagaimana cara memacu motor [di batas aman],” tutur Bagnaia.
Walaupun jadi runner up MotoGP Inggris, Bagnaia tetap mendapatkan keuntungan besar usai seri ini. Bagnaia kini punya keunggulan 41 poin dari Jorge Martin yang ada di posisi kedua.
[Gambas:Video CNN]
(ptr)
Sumber: www.cnnindonesia.com
