An Se Young berhasil meraih medali Asian Games. Rony Agustinus, pelatih An Se Young yang berasal dari Indonesia menceritakan perjalanan mendampingi perjuangan pemain asal Korea Selatan itu di Asian Games 2023.
An Se Young sukses jadi juara Asian Games setelah mengalahkan Chen Yufei di babak final. An Se Young menang dengan skor 21-18, 17-21, 21-8.
Keberhasilan An Se Young meraih medali emas membuat dirinya makin melengkapi tahun 2023 dengan gelimang prestasi. Sebelum ini An Se Young sukses jadi juara All England, juara dunia, dan duduk di posisi nomor satu dunia. An Se Young jug sudah meraih total 10 gelar di tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut wawancara CNNIndonesia.com dengan Rony Agustinus yang jadi pelatih tunggal Tim Badminton Korea Selatan.
An Se Young datang dengan beban berat ke Asian Games. Bagaimana cara tim pelatih agar An Se Young tak merasakan beban tersebut?
Ya sebenarnya mungkin dari awal, bukan ditargetkan harus juara atau apa, tetapi memang dari tim, head coach, dari Tim Korea, sudah memberikan rencana pada pemain. Turnamen apa yang harus diikuti dan peak [puncak]-nya harus di mana. Dan kami sudah sampaikan ke pemain, tentu dengan persiapan juga untuk mencapai target yang telah direncanakan.
Beban itu karena dia jadi juara dunia, dia juga merebut posisi nomor satu dunia. Namun itu proses step by step.
Kalau tertekan, semua pemain pasti tertekan termasuk An Se Young. Karena ini Asian Games bukan seperti turnamen open yang biasa. Pasti beban itu ada, mungkin lebih berat. Tergantung pemain, dia siap atau tidak dengan kondisi seperti itu. Puji Tuhan An Se Young bisa menanggung beban itu.
Berarti memang sengaja absen di Hong Kong Open untuk Asian Games?
Memang sudah ada planning-nya. Asian Games bisa dibilang event yang penting bagi Korea untuk multi event, di samping Olimpiade. Karena Korea tidak ada multi event regional seperti SEA Games.
Ronny Agustinus merayakan keberhasilan An Se Young merebut emas Asian Games. (AFP/ADEK BERRY)
|
Apakah ada aturan khusus yang membedakan Korea dengan tim lainnya sehingga An Se Young bisa meraih sukses besar di tahun ini?
Kalau aturan, saya rasa sama. Cuma proses di latihan yang lebih fokus. Saya rasa semua latihan di negara manapun, kurang lebih sama.
Kelebihannya, An Se Young punya keinginan kuat. Budaya Korea, kerja keras, fighting spirit memang lebih. Budaya itu sangat berpengaruh.
Keinginan dia untuk bekerja keras, mungkin sejak awal sudah diajarkan di keluarganya. Jadi ada kelebihan di sektor itu menurut saya.
Apakah ada aturan dan pantangan khusus yang Anda terapkan ke atlet soal makanan?
Tidak ada pantangan. Semua free. Tidak ada larangan.
Katanya An Se Young tidak makan es krim sepanjang Asian Games dan juga ada aturan pembatasan soal handphone?
Wah saya baru tahu. Dari saya, saya tidak menerapkan aturan seperti itu. Mungkin An Se Young sendiri yang memang ingin menjaga badan. Kalau makan di dining hall, es krim ada 24 jam.
Mau jaga makan, kembali ke personal. Dari saya, tidak ada larangan seperti itu. Saya yakin An Se Young juga bisa menjaga masalah soal handphone dan makanan.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>
Sumber: www.cnnindonesia.com