Jakarta, CNN Indonesia —
Keberhasilan Rans Nusantara FC ke puncak klasemen hingga pekan kedua Liga 1 2023/2024 diwarnai sederet kontroversi.
Rans FC berhak menduduki pucuk klasemen sementara Liga 1 usai mengalahkan Bhayangkara FC 2-1 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (9/7).
Dua gol kemenangan Rans FC masing-masing dicetak Mitsuru Marouka dan Tavinho. Sedangkan gol tunggal Bhayangkara FC tercipta melalui aksi Crislan Henrique.
Hasil tersebut membuat Rans Nusantara FC naik ke posisi pertama klasemen sementara Liga 1 Indonesia 2023/2024, dengan torehan enam poin dari dua laga.
Meski demikian, keberhasilan Rans menang atas Bhayangkara diwarnai sejumlah kontroversi.
1. Diving Berujung Penalti
Gol pertama Rans yang dicetak Maruoka dari titik putih menyisakan kontroversi. Dari video cuplikan pertandingan yang beredar di media sosial, penyerang Rans FC Abdul Rahman diduga melakukan diving di kotak penalti.
Abdul Rahman terjatuh di kotak penalti saat berupaya melewati kawalan dua pemain Bhayangkara FC di area terlarang.
Dari tayangan ulang yang beredar, pemain Bhayangkara Adam Najem terlihat menarik kaki sehingga tidak mengenai Abdul Rahman yang sedang melakukan penetrasi. Namun, Abdul Rahman terjatuh meski tak ada kontak dengan Najem.
Wasit Nendi Rohaendii meniup peluit dan menunjuk titik putih. Maruoka yang maju sebagai algojo berhasil menunaikan tugasnya dengan sempurna untuk membawa Rans unggul 1-0.
2. Gol Dendy Dianulir
Bhayangkara FC sebenarnya punya kans untuk menyamakan skor pada menit ke-82 lewat gol yang cantik yang dilesakkan Dendy Sulistyawan. Namun, hakim garis menilai Dendy lebih dulu terperangkap offside sebelum cetak gol.
Dari tayangan ulang yang berseliweran di lini masa, Dendy tampak onside saat menerima umpan terobosan. Dendy bahkan berada di posisi onside dari dua pemain belakang Rans FC.
Namun wasit menanggap Dendy lebih dulu terjebak offside dan memutuskan untuk menganulir gol tersebut.
[Gambas:Video CNN]
(jun/jun)
Sumber: www.cnnindonesia.com